Masjid Huaisheng - China, Masjid Rindu Rosulullah
MASJID NYA PAMAN NABI MUHAMMAD S.A.W
Masjid
Huaisheng terletak di kota Guangzhou Ibukota propinsi Guangdong,
Republik Rakyat China (RRC). Guangzhou terletak di bagian Selatan China,
kota besar di tepi utara sungai Mutiara. Masjid Huaisheng menempati
tanah seluas 2.966 meter persegi. Menurut catatan sejarah masjid ini
didirikan oleh Sa’d ibn Abi Waqqas, paman dari Nabi Muhammad S.A.W. Nama
Huaisheng mengandung arti Rindu kepada Rasulullah Muhammad S.A.W.
Menara Masjid Huaisheng |
Masjid
Huaisheng dikenal juga sebagai masjid mercusuar atau menara api, atau
masjid Guangtasi karena menara masjid ini yang berbentuk Mercusuar.
Menara putih yang tingginya mencapai 36,3 m, dan menjadikan bangunan ini
bangunan tertinggi di daerah ini. Struktur menara sangat berbeda
dengan menara-menara atau pagoda yang ada di kawasan Tiongkok.
Berbentuk silinder sederhana dengan kubah di bagian atas, merupakan
bangunan berciri khas Arab.
Konon
jaman dahulu, tiap bulan Mei dan Juni, banyak kapal dagang asing lalu
lalang di Sungai Mutiara. Sering kali umat Islam menyalakan lampu di
puncak menara pada malam hari untuk memadu kapal-kapal yang berlayar,
atau digunakan sebagai menara adzan untuk mengajak umat bershalat.
Menara tersebut akhirnya disamakan dengan mercusuar atau menara Cahaya
atau Guangta si. Dari sanalah kemudian nama lain masjid itu muncul
sebagai Masjid Guangta si.
Masjid ini memiliki begitu banyak nama seperti Masjid
Agung Canton, Masjid Guangta Si, Masjid Hwai Sun Su, Masjid Huai-Sheng,
Masjid Ying Tong, Masjid Huai-Shang, dan Masjid Huai-Shang Si.
SEJARAH
Gerbang bagian dalam pintu selatan |
Pada
manuskrip Cina kuno disebutkan bahwa masjid ini dibangun oleh Sa’d ibn
Abi Waqqas yang juga paman dari Nabi Muhammad dan merupakan penyebar
agama Islam pertama di Cina pada tahun 630-an. Walaupun data ini sulit
ditemukan pada manuskrip yang lain, bahkan belum diketahui bahwa Sa’d
Ibn Abi Waqqas pernah benar-benar mengunjungi negeri Cina, namun
penyebaran Islam di negeri tirai bambu ini memang dimulai pada abad ke
7, pada jaman dinasti Tang, atau bahkan lebih tua lagi, yaitu dinasti
Song.
Masjid
ini sudah 4 kali di renovasi sesuai dengan penjelasan prasasti yang
terdapat di halaman masjid yaitu di jaman dinasti Yuan, Dinasti Ming,
Dinasti Qing dan Terahir tahun 1935. Secara keseluruhan masjid ini
dibangun ulang pada tahun 1350M dimasa pemerintahan dinasti Yuan dibawah
kaisar Zhizheng (1341M-1368M) dan di bangun ulang lagi pada tahun 1695M
di masa kekuasaan Kaisar Kangzi dari dinasti Qing setelah hancur karena
kebakaran.
LOKASI
Masjid
Huaisheng terletak di jalan Guangta dan menyatu dengan lingkungannya
yang indah dan asri. Di depan masjid itu tergantung sebuah papan
bertuliskan bahasa Arab yang berbunyi, “Masjid Pertama di Tiongkok.”
ARSITEKTUR
Gerbang Utama Masjid Huaisheng, Benar benar seperti Klenteng atau kuil. Tulisan dalam aksara arab di atas gerbang itu satu satunya ciri bahwa bangunan ini adalah bangunan masjid. |
Selain
menara Guangta, bangunan-bangunan di dalam kompleks Masjid Huaisheng
lebih menyerupai kuil ketimbang satu bangunan masjid yang umumnya kita
kenal. Di lihat dari luar, tampak sangat indah dengan batu bata merah
dan genteng berwarna hijau. Di atas pintu gerbang ada sebuah papan
bertuliskan,”Masjid Huaisheng Guangta.”
Walaupun
bagian luarnya tampak seperti bangunan bergaya Tiongkok yang eksotis,
namun dekorasi di dalamnya sangatlah sederhana. Hanya tampak
tulisan-tulisan dalam bahasa Arab yang merupakan kutipan Al-Qur’an.
Juga terdapat ukiran prasasti waktu empat kali pemugaran bangunan
tersebut, yakni pada jaman dinasti yuan, Ming, Qing dan terakhir tahun
1935.
Bangunan Utama Masjid Huaisheng |
Masjid
ini memang belum dijadikan tempat tujuan wisata, namun banyak
dikunjungi oleh umat Muslim dari berbagai belahan dunia untuk melakukan
Shalat sekaligus bersilaturahmi dengan umat Muslim di tempat ini. Tentu
saja ini karena masjid Huaisheng merupakan pusat kegiatan umat Islam di
Kota Guangzhou.
Masjid
ini sebagaimana masjid-masjid di China lainnya tidak hanya dibuka pada
waktu shalat dan untuk mendengarkan ceramah saja. Bahkan masjid
digunakan juga untuk prosesi akad nikah, mengurus jenazah, mendamaikan
orang yang berseteru, menolong orang yang membutuhkan, merencanakan
lomba olah raga antar umat Islam beragam kegiatan ini berjalan beriring.
sumber : http://bujangmasjid.blogspot.co.id/2010/09/masjid-huaisheng-china-masjid-rindu.html
0 komentar:
Posting Komentar