Sejarah Islam di Italia bermula pd abad ke-9: ketika Sisilia & beberapa wilayah di Semenanjung Italia menjadi bagian kekuasaan Ummah
Muslim
antara tahun 828 (Penaklukkan Muslim Sisilia) & pd tahun 1300
(kehancuran benteng pertahanan Islam terakhir di Lucera, Puglia), Islam
hampir tdk ada lagi di Italia sejak zaman penggabungan negara di tahun
1861 hingga tahun 1970-an, saat dimana gelombang pertama imigran dari
Afrika Utara mulai tiba. Bangsa tersebut, umumnya berasal dari bangsa
Berber & Arab, yg kebanyakan datang dari Maroko. Sebagian juga
datang dari Albania, & beberapa tahun kemudian, mereka juga diikuti
oleh orang-orang Mesir, Tunisia, Senegal, Somalia, Pakistan &
lain-lain.
Saat ini, terdapat 60.000 orang berkebangsaan Italia yg beragama
Islam. Mereka merupakan orang asing yg menjadi warganegara Italia &
penduduk asli Italia yg
memeluk Islam. Islam tdk secara formal
diperkenalkan oleh negara di Italia disamping menjadi kepercayaan
terbesar kedua setelah Katolik. Kepercayaan lain termasuk
Yahudi
& grup yg lbh kecil seperti Gereja Sidang-Sidang Jemaat Allah &
Gereja Advent Hari Ketujuh, telah disetujui oleh pemerintah Italia.
Pengenalan resmi telah memberikan kepercayaan tersebut sebuah kesempatan
menguntungkan dari “
pajak agama” nasional yg dikenal sbg Delapan per seribu.
Menurut statistik resmi Italia terakhir, Muslim mencapai sekitar 34%
dari 2.400.000 penduduk asing yg tinggal di Italia pd 1Januari 2005.
820.000 penduduk asing tersebut merupakan sejumlah Muslim yg secara
resmi bertempat tinggal di Italia, 100.000-150.000 lainnya seharusnya
ditambahkan, sbg keberadaan Muslim, menurut perkirahan tahunan yg
disetujui secara luas asosiasi Italia Caritas, sekitar 40% imigran resmi
Italia.
Disamping imigran legal menunjukkan minoritas keberadaan Muslim di
Italia, isu Islam di Italia saat ini berhubungan dgn beberapa partai
politik (khususnya ‘Luga Utara’ atau ‘Lega Lombarda’) dgn imigrasi,
& imigrasi ilegal yg lbh spesifik. Imigrasi telah menjadi isu
politik yg terbuka, ketika, khususnya di musim panas, laporan muatan
kapal imigran ilegal atau program berita dominasi clandestini.
Kepolisian tdk memiliki keberhasilan besar dalam meninterupsi byk nya
ribuan clandestini yg menepi di pantai Italia, terutama karena
panjangnya garis pantai Italia semata: total sekitar 8.000 km . Namun,
byk clandestini yg berlabuh di Italia hanya menggunakan Italia sbg
jembatan menuju negara UE lain, karena fakta bahwa Italia tdk memiliki
byk nya peluang ekonomi utk mereka seperti Jerman atau Perancis, &
kurang lbh iklim yg tdk bersahabat utk keberadaan mereka, juga dgn
ketaatan beragama umat Katolik Italia.
Jumlah Muslim asing yg telah berkedudukan warganegara Italia
diperkirakan antara 30.000 hingga 50.000, jika Muslim Italia (dari marga
Italia yg sebelumnya termasuk penganut Katolik atau tdk memiliki agama
lalu masuk Islam) diperkirakan kurang dari 10.000.
Karena itu, di tahun 2005 jumlah Muslim yg tinggal di Italia
diperkirakan menjadi antara 960.000 hingga 1.030.000, dgn perkiraan
rata-rata mendekati angka jutaan dimana media Italia sudah mulai
mengadopsi yg merujuk pd populasi Muslim di Italia.
Keberadaan Muslim saat ini 1.4% dari populasi Italia, persentase
rendah dari negara UE besar lain, & masih turun dari yg tercatat di
Italia antara pertengahan abad ke-9 & akhir abad ke-13, sebelum
perpindahan pesukan Muslim terakhir di Puglia tahun 1300.
Saat zaman Pertengahan, populasi Muslim bertotal hampir berpusat
diInsular (Sisilia, Sardinia) & (Calabria, Puglia) Italia Selatan,
saat ini lbh rata penyebarabbya, yg hampir 55% Muslim mendiami Utara
Italy, 25% di Pusat, & hanya 20% di Selatan.
Harus dikatakan bahwa disamping ‘Invasi Muslim’ tiruan, Muslim
membentuk proporsi rendah imigran kemudian di tahun selanjutnya, ketika
laporan statistik terakhir Mentri Italia Interior & Caritas
menunjukkan bahwa bagian Muslim antar imigran baru merosot dari lbh 50%
awalnya di tahun 1990-an (umumnya Albanian & Moroccan) menjadi
kurang dari 25% di dekade selanjutnya, dgn Negara non-Muslim seperti
Rumania, Moldavia, &
Ukrainayang mempolopori “gelombang” imigrasi terakhir.
Sejarah
Sejak awal abad ke-7 & ke-8, sebagian bangsa Lombard, salah satu
dari bangsa Jerman yg menguasai sebagian Italia, memilih meninggalkan
kepercayaan Arianisme & memeluk Islam disamping Katolik, sedangkan
al-Ankubarti umumnya berjuang sbg tentara sewaan dalam pasukan Arab di
pantai Mediterrania Afrika, khususnya Ifriqiyah-Tunisia, & juga
Saqaliba oleh
masyarakat
Muslim Arab. Di Palermo Tengah, sebuah distrik diberi nama Saqaliba.
Orang Sisilia-Saqaliba terkenal dari abad ke-10 adl Gawhar Al-Siqilli,
seorang pemimpin militer Fatimiyyah & yg medirikan Cairo. Orang
Sisilia-Saqaliba lain, adl dari bangsa Slavia Sabir al-Fata, yg
menaklukkan Taranto & Otranto di tahun 927.
Serangan Arab pertama terhadap Sisilia-Bizantium di tahun 652, 667,
& 720 mengalami kegagalan; Syracuse dpt ditaklukkan utk pertama
kalinya utk sementara waktu pd tahun 708, namun sebuah invasi yg
direncanakan di tahun 740 gagal dilaksanakan karena pemberontakan Berber
dari Maghreb yg berlangsung hingga tahun 771 & perang sipil di
Ifriqiyah berlangsung hingga tahun 799. Sardinia bagaimanapun berhasil
dikuasai Islam dalam beberapa tahapan pendudukan yg berlangsung pd tahun
711, 720, & 760 secara berturut-turut. Pulau Italia Pantelleria dpt
ditaklukkan oleh bangsa Arab di tahun 700.
Untuk mengakhiri pemberontakan pasukannya, hakim Aghlabiyyah dari
Ifriqiyah mengirimkan para pemberontak Arab, Berber, & Andalusia utk
menaklukkan Sisilia di tahun 827, 830, & 875, dgn dipimpin oleh
Asad bin al-Furat. Di tahun 902, hakim Ifriqiyah menjadikan dirinya
sendiri utk memimpin pasukan perang utk bertempur di pulau tersebut.
Hakim dari Sisilia, yg memberontak melawan Konstantinopel, dijuluki oleh
kaum Muslim (disebut Saraken oleh orang Eropa) sbg penolong. Di tahun
831 Palermo jatuh ke tangan mereka, kemudian di tahun 843 diikuti
Messina, di tahun 878 Syracuse, di tahun 902 Taormina, di tahun 918
Reggio Calabria di daratan utama, & di tahun 964 Rometta, & yg
benteng Bizantium terakhir yg tersisa di Sisilia.
Keberhasilan pertanian Sisilia di bawah kekuasaan Arab menjadikan
pertanian tersebut terkenal di bidang ekspor. Seni & kerajinan
tangan menjadi berkembang pesat di kota itu. Palermo, ibu kota Arab di
pulau itu, memiliki 300.000 penduduk saat itu, lbh byk dari hasil
penggabungan seluruh kota di Jerman. Pada awal abad ke-11, umat Muslim
menjadi setengah populasi Sisilia, dgn bangsa Arab mendominasi utara
pulau di sekitar Palermo & bangsa Berber di area sekitar Agrigento
di wilayah selatan.
Dari Sisilia, bangsa Muslim mulai pindah ke daratan utama &
menguasai Calabria. Di tahun 835 & kemudian tahun 837, Adipati
Naples berjuang melawan Adipati Benevento yg diminta oleh bangsa Muslim
utk membantu. Di tahun 840, kota Taranto & Bari jatuh ke tangan
bangsa Muslim, & di tahun 841, Brindisi juga mengalami kejatuhan.
Capua dpt ditaklukkan, Benevento, yg saat itu di bawah kekuasaan bangsa
Frank, dpt dikuasai pd tahun 840-847 & tahun 851-52. Serangan bangsa
Arab terhadap kota Roma pd tahun 843, 846 & 849 berhasil
digagalkan. Pada tahun 847, kota Taranto, Bari & Brindisi menjatakan
menjadi emirat independen dari Aghlabiyyah. Selama beberapa dekade,
bangsa Muslims memerintah Mediterrania & menyerang kota-kota pesisir
Italia. Di tahun 868-870, kota Ragusa di Sisilia masih dalam kekuasaan
bangsa Arab.
Hanya setelah kejatuhan Malta tahun 870, Kristen dunia barat berhasil
dalam memperbaiki angkatan perang melawan Muslim. Kaisar Franko-Romawi
Louis II menaklukkan Brindisi & menumpas bangsa Arab di Bari tahun
871, namun kemudian jatuh tertawan Aghlabids. Sebagai gantinya,
Byzantium menaklikkan Taranto tahun 880. Sejumlah kecil benteng Arab di
selatan bertahan hinggan tahun 885, contohnya Santa Severina Crotone di
Calabria. Tahun 882, bangsa Muslim dijumpai di mulut Sungai Garigliano
antara Naples & Roma basis baru jauh di utara, yg bersatu dgn Gaeta,
& menyerbu Campania seperti Sabinia di Lazio. Seratus tahun
kemudian, Byzantium disebut bangsa Arab Sicilia sbg pendukung melawan
kempanye kaisar Jerman Otto II. Mereka mengalahkan Otto di Taranto tahun
982 dalam pertempuran di Crotone & dalam 200 tahun berikutnya
sebagian besar digantikan dalam mencegah penggantinya sejak memasuki
Italia selatan.
Tahun 1002, Bari dikuasai lagi oleh bangsa Arab, namun kemudian
dikuasai lagi oleh Byzantium. Melus (Melo), Emir Bari 1009-1019, melawan
Byzantium & dijuluki oleh orang Normandia sbg penyelamat. Melus,
berasal dari Lombard-Arabi, digambarkan sbg Ismail dalam sulaman emas
“Sternenmantel”, yg diberikan kaisar Jerman Henry II.
Setelah Aghlabids dikalahkan di Ifriqiya, Sicily jatuh di abad ke-10
kpd pengganti Bani Fatimiyah mereka, namun mengklaim kemerdekaan setelah
pertempuran antara Islam
Sunni & Islam Syi’ah dibawah Kalbids.
Setelah mereka menguasai kekaisaran Visigoth di Spanyol, bangsa Arab
& Barbar 729-765 dari Septimania & Narbonne melakukan
pengepungan di Italia utara, & tahun 793 menyerbu lagi Perancis
selatan (Nice 813, 859 & 880). Tahun 888 Muslim Andalusia mengubah
pasukan baru di Fraxinet dekat Frejus di Provinsi Perancis, dari dimana
mereka mengawali pengepungan sepanjang pesisir & di dalam Perancis.
Tahun 915, setelah Pertempuran Garigliano, bangsa Muslim kehilangan
pasukan mereka di selatan Lazio. Tahun 926 Raja Hugh dari Italia
memerintah bangsa Arab utk bertempur mempertahankan Italia utara yg
direbut miliknya. Tahun 934 & 935 Genua & La Spezia diserang,
diikuti oleh Nice di tahun 942. Di Piedmont, bangsa Muslim menempuh
sejauh Asti & Novi, yg bergerak ke utara sepanjang lembah Rhône
& bagian barat Alps. Setelah kekalahan Pasukan Burgundy, Tahun
942-964 mereka menguasai Savoy & menduduki sebagian Switzerland
(952-960). Kota Swiss seperti Saratz tetap menggunakan lambang
keberadaan Arab di wilayah itu. Untuk melawan bangsa Arab, Kaisar
Berengar I, sainggan Hugh, memerintah bangsa Hungaria, dimana dalam
pergerakannya, mereka menghancurkan utara Italia. Dibawah tekanan Raja
Jerman, Fraxinet harus menyerah di tahun 972, namun 3 puluh tahun
kemudian, di tahun 1002, Genoa diserbu, & di tahun 1004 Pisa.
Pisa & Genoa bergabung utk mengakhiri aturan Muslim hingga
Corsica (Islam 810/850-930/1020) & Sardinia. Sejak 1015 Sardinia
dilindungi oleh armada Emir Andalusia Dénia di Spanyol, yg dikalahkan
oleh persatuan bangsa Italia tahun 1016 & kemudian setelah invasinya
tahun 1022. Hanya di tahun 1027 bangsa Italia berhasil dalam
mengalahkan Muslim Sardinia; pergolahakan Muslim terakhir berakhir tahun
1050.
Budaya & perekonomian di Sicily yg berawal di bawah Kalbid
terhambat oleh pertempuran dalam, yg diikuti dgn intervensi, tahun 1027,
oleh Zirids Tunisia, & oleh Pisa (1030-1035) & Byzantium.
Sicily Timur (Messina, Syracuse & Taormina) dikuasai oleh Byzantium
tahun 1038-1042. Tahun 1059 kemudian bangsa Normandia dari Italia
selatan, dipimpin oleh Roger I, bergabung dalam pertempuran. Bangsa
Normandia menduduki Reggio di tahun 1060 (tahun 1027 merebut dari Arab
oleh Byzantium). Tahun 1061 Messina jatuh ke tangan Normandia; sebuah
invasi oleh Hammadid Algeria utk memelihara peraturan Islam yg terhambat
di tahun 1063 oleh armada Genoa & Pisa. Kekalahan Palermo tahun
1072 & Syracuse tahun 1088 tdk dpt dicegah. Noto & pertahanan
Muslim terakhir di Sicily jatuh di tahun 1091. Tahun 1090-91 bangsa
Normandia juga menduduki Malta; Pantelleria jatuh di tahun 1123.
Populasi Muslim penting tersisa di Sicily dibawah Normandia. Roger II
yg menjadi tuan rumah di wilayahnya, bersama yg lain, geografer
terkenal Muhammad al-Idrisi & penyair Muhammad bin Zafar. Saat
pertama, umat Muslim bertoleransi dgn bangsa Normandia, namun kemudian
tekanan dari Paus menjadikan diskriminasi terhadap mereka meningkat; byk
masjid dihancurkan atau dijadikan gereja. Normandia Sisilia pertama tdk
ambil bagian dalam Perang Salib, namun mereka segera melakukan sejumlah
invasi & pemberontakan di Ifriqiya, sebelum mereka dikalahkan
disanan setelah tahun 1157 oleh Almohad.
Kehidupan tenang bersama di Sicily akhirnya berakhir dgn
kematian
Raja William II tahun 1189. Orang Muslim terpilih bermigrasi saat itu.
Pengetahuan medis mereka dipertahankan di Schola Medica Salernitana;
simbiosis Arabi-Byzantium-Normandia dalam seni & arsitektur
diabadikan sbg Gaya Arsitektur Roma Sisilia. Pelarian Muslim yg tersisa,
menjadi contoh Caltagirone di Sicily, atau bersembunyi dalam gunung
& lanjutan penentangan terhadap Dinasti Hohenstaufen, yg mengatur
pulau dari tahun 1194. Dalam tanah kebanggan pulau, Muslim dilafalkan
oleh Ibnu Abbad, Emir Sicily terakhir.
Untuk mengakhiri pergolakan ini, kaisar Frederick II,
pengikut Perang Salib,
manghasut kebijakan “pembersihan” etnis & agama, berkaitan dgn
tekanan Papal namun juga dalam perintah utk menjadikan kemampuan pasukan
loyal yg tdk dpt terpengaruh oleh saingan Kristen (baron lokal &
raja asing, seperti Paus). Tahun 1224-1239 dia mendeportasi
20.000-30.000 Muslim dari Sicily menuju koloni dibawah kendali militer
di Lucera di Apulia, kira-kira 20 kilometer barat laut Foggia & 150
kilometer barat laut Bari. Dia menjadikan koloni otonomi & mendukung
mereka, dgn demikian membantu kebudayaan Muslim di Italia utk terakhir
kalinya. Tahun 1249 dia menolak Muslim dari Malta. Frederick memiliki
pasukan pengaman Muslim, berbahasa Arab & mengenakan Mantel
Penobatan yg dibuat oleh penjahit Arab, menyebabkan paus membuangnya sbg
“Sultan Lucera”. Saat kematian Frederick, menururt dugaan 60.000 Muslim
tinggal di Lucera. Setelah kejatuhan Hohenstaufen dalam Pertempuran
Benevento (1266), Muslim bertempur berdampingan dgn Staufer Sisilia,
& pengikut Perang Salib yg kalah pd tahun 1291. Lucera akhirnya dpt
dikalahkan tahun 1300 karena hasutan Paus oleh Raja Charles II dari
Naples. Populasi Muslim, yg berjumlah kira-kira 100.000, dibunuh &
diperbudak.
Apulia termasuk dalam Kerajaan Naples & berdiri dibawah peraturan
Spanyol sejak pertengahan abad ke-15. Orang Spanyol telah memulai
serangan terakhir dalam pendudukan Granada tahun 1481. Tumpuan Islam
terakhir di Spanyol menyebabkan keputusasaan utk dpt membantu semua
negara Islam Mediterania.
Kekaisaran Ottoman, di tahun 1453 dibawah Sultan Mehmed II telah
memduduki Konstantinopel & Galata, tahun 1475 tumpuan terakhir
Genuas di Laut Hitam & tahun 1479 Koloni Venetian Euboea di Yunani,
tahun 1480 menyelesaikan serangan pengalih keraguan di teritorial
Spanyol di Italia selatan, setelah tahun 1479 pasukan Turki telah
memasuki Friuli di Italia utara (dan kemudian 1499-1503). Kota pelabuhan
Apulia dari Otranto, berlokasi sekitar 100 kilometer tenggara Brindisi,
dikuasai & diubah utk digunakan sbg kepala jembatan bangsa Turks,
namun diserahkan lagi tahun 1481, ketika Mehmed meninggal &
Konstantinopel menyaksikan peperangan utk tahta.
Cem, orang yg mendapat tahta Ottoman, dikalahkan disamping dukungan
paus; dia melarikan diri dgn keluarganya Kerajaan Naples, dimana
keturunan laki-lakinya dianugrahkan dgn sebutan Principe de Sayd oleh
Paus tahun 1492. Mereka tinggal di Naples hingga abad ke-17 & di
Sisilia hingga 1668 sebelum merelokasi ke Malta.
Hal ini menjadi perdebatan jika Otranto bermaksud utk menjadikan pasukan
dalam pertempuran berikutnya. Sultan Ottoman tdk pernah menyerahkan
ambisi mereka utk mengakhiri Kristen di Roma & menerapkan kedaulatan
Islam.
Setelah pendudukan Ragusa (Dubrovnik) & Hungaria tahun 1526 &
kekalahan pasukan Turki di Vienna tahun 1529, pasukan Turki menyerang
kembali Italia selatan. Tahun 1512/1526 Ottoman menduduki Reggio &
tahun 1537 bagian Calabria & di tahun 1538 mengalahkan Pasukan
Venesia. Tahun 1539 Nice dikepung oleh bangsa Barbaria (Pengepungan
Nice), namun percobaan penguasaan Turki di Sisilia gagal, seperti
percobaan pendudukan Pantelleria tahun 1553 & pengepungan Malta
tahun 1565.
Spanyol, penyumbang terbesar utk kejayaan Kristen „Persaingan Suci“
dalam pertempuran Lepanto tahun 1571 dibuat oleh Republik Venice, antara
1423 (dan khususnya sejak 1463) & 1718 memerangi delapan perang
pantai terhadap Kekaisaran Ottoman.
sumber dari : https://www.mozaikislam.com/402/islam-di-italia.htm