Ali Muhammad Hassan Al-Haitham - Alhazen |
Ali Muhammad Al-Hassan Al-Haitham atau Alhazen merupakan kelahiran Iraq.
Alhazen dilahirkan di Al-Basrah pada tahun 354 Hijriah atau 965 Masehi
dan meninggal pada tahun 1039 Masehi di Kairo, Mesir. Alhazen merupakan
ahli sains, matematika, filosofi, astronomi, dan polimath dari masa
ke-emasan Kekaisaran Islam.
Masa muda Alhazen bertepatan dengan dikuasainya Mesir oleh Ke-khalifahan
Fatimiyah. Dikuasainya Mesir oleh Ke-khalifahan Fatimiyah dimulai
setelah keberhasilannya menguasi lembah Nil pada tahun 969 M, yang
akhirnya Mesir dijadikan ibukota baru ke-Khalifahan Fatimiyah.
Ali Muhammad Al-Hassan Al-Haitham atau Alhazen memulai pendidikan
awalnya di Basrah. Pada awalnya, Alhazen menempuh pendidikan di Basrah
untuk menjadi seorang pegawai negeri. dan Akhirnya, beliau pun diangkat
menjadi menteri Basrah dan sekitarnya. Namun, saat menjadi menteri
inilah beliau tidak senang dan akhirnya setelah melalui beberapa waktu
untuk berfikir, beliau pun memutuskan untuk mengabdikan sisa hidupnya
untuk matematika, fisika, dan ilmu-ilmu lainnya.
Alhazen pun akhirnya meninggalkan jabatannya sebagai menteri di Basrah
dan akhirnya pergi ke Mesir untuk memperdalam ilmu-ilmunya. Disana
Alhazen atau Ibnu Haitham melakukan penelitian-penelitian ilmiah
diabawah naungan Al-Hakim. Al-Hakim adalah raja Ke-kahalifahan
Fatimiyah. Namun, saat Alhazen diperintahkan mengatur aliran Nil beliau
gagal dan akhirnya dipindahkan oleh Al-Hakim untuk jabatan
Administratif. Tapi Alhazen berpura-pura gila karena beliau tidak
percaya kepada Al-Hakim dan menurutnya Al-Hakim adalah orang yang
berbahaya.
Setelah kematian Al-Hakim, Ali Muhammad Al-Hassan Al-Haitham membuktikan
dirinya bahwa selama ini beliau hanya berpura-pura gila. Menurut
Al-Qifti, Ibnu Haitham menghabiskan sisa hidupnya di dekat Masjid
Al-Azhar. Disana Alhazen menulis buku tentang matematika, mengajar, dan
menghasilkan uang melalui menyalin buku.
Sebenarnya, ada berbagai versi mengenai biografi Ali Muhammad Al-Hassan
Al-Haitham atau Alhazen. Seperti ada yang mengatakan beliau berpura-pura
gila sejak di Basrah.
Untuk menghargai kontribusinya terhadap astronomi, nama beliau akhirnya
di abadikan sebagai nama salah satu kawah di Bulan serta wajah beliaupun
di abadikan sebagai gambar di salah satu mata uang Iraq.
sumber:https://sainsforhuman.blogspot.co.id/2014/06/biografi-haitham-alhazen-karya-kontribusi.html
0 komentar:
Posting Komentar